KEADAAN WILAYAH PESISIR DAN MASYARAKAT PESISIR PELABUHAN RATU JAWA BARAT

Oleh : Firman Setiawan

Studi kasus : Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (9-10 Desember 2009)

Indonesia mempunyai luas lautan 5,8 km2 dengan jumlah pulau 17.506 dan garis pantai 81.000 km serta merupakan Negara kepulauan yang seharusnya kiblat Negara Indonesia ini menjadi Negara maritime yang seharusnya masyarakat pesisir lebih sejahtera dengan keadaan yang ada karena sektor perikanan dan kelautan bisa lebih maju. Tetapi pada kenyataanya wilayah pesisir dan keadaan masyarakat pesisir jauh dari yang kita bayangkan bahkan keadaan mayarakat pesisir Indonesia berada di bawah garis kemiskinan.

Wilayah Pelabuhan Ratu merupakan wilayah yang cukup maju dan ramai dalam sektor perikanan dan kelautannya. Disana terdapat 2 dermaga, TPI (tempat pelelangan ikan), pasar ikan, pegadaian, bank tempat simpan pinjam dan fasilitas lainnya. Disana pun ada instansi pemerintahnya yaitu Direktorat Penangkapan Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Ratu di bawah Departemen Kelautan dan Perikanan yang bertugas mengurus, mengatur dan melayani serta mengelola wilayah pelabuhan ratu dalam sektor perikanan dan kelautannya.

Studi kasus Pelabuhan Ratu kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini kurang terpadunya pemerintah dan masyarakat dalam mengelola wilayah tersebut baik dari sektor perikanan dan kelautan, masyarakat masih bekerja secara individual, perbedaan nelayan rumpon dan nelayan kapal tradisional serta bantuan pemerintah  yang tidak merata dan tidak pada tempatnya.

Apakah yang menjadi penyebab keadaan seperti itu??Bagaimana seharusnya agar keadaan masyarakt bisa lebih sejahtera dan sektor perikanan dan kelautan di daerah tersebut bisa lebih maju dan pemanfaatannya lebih optimal??Siapakah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan hal tersebut??

Hal utama yang menjadi permasalahan adalah belum efektifnya kinerja pemerintah dalam mengatur,mengurus, melayani dan mengelola keadaan wilayah pelabuhan ratu tersebut, ini berakibat masyarakat pesisir tersebut bekerja sendiri atau individual padahal apabila masyarakat ini bisa bekerja sama mungkin pemanfaatan dan hasil perikanan dan kelautan yang mereka dapat bisa lebih optimal dan bisa lebih berkelanjutan. Setelah saya bertanya-tanya ke pedagang dan nelayan kapal tradisional ternyata TPI (tempat pelelangan ikan) disana tidak berfungsi selayaknya. Para pedagang mendapat ikan tidak dari pelelangan tapi langsung dari nelayannya. Karena menurut para pedagang orang yangmelelangkan(pengepul) akan lebih mendapat keuntungan daripada mereka dan orang yang lebih banyak modal akan bisa menstok lebih banyak tetapi nelayannya sendiri hanya mendapat penghasilan sedikit lebih dari modal awal mereka melaut.

Selain itu permasalahan dari bantuan pemerintah yang tidak pada tempatnya dan tidak turun-turun dari pemerintah, masih belum meratanya bantuan antara nelayan kecil (kapal tradisional) dengan nelayan rumpon. Nelayan kecil masih kurang diperhatikan dan kurang mendapat bantuan sehingga mereka memakai modal seadanya dan ada pula yang meminjam modal untuk melaut, padahal nelayan kecil ini lebih mengetahui keadaan laut sekitarnya dan bisa menghasilkan seperti nelayan rumpon serta bisa membantu untuk mengoptimalkan sektor perikanan dan kelautan. Pengelolaan pantai yang belum maksimal seperti pantai wisata Cisolok dan pantai Surfing Cimaja. Padahal apabila pantai wisata Cisolok bisa dimaksimalisasikan akan menjadi pantai yang berharga jual dan bernilai. Sedangkan untuk pantai Cimaja ini sering dipakai untuk surfing setiap tahunnya dan sering kali banyak pengunjung dari luar negeri serta perlombaan sering diadakan di pantai ini karena memiliki ombak yang tingginya bisa mencapai 4-6 meter tapi keadaan disana tidak tampak sebagai pantai wisata, jalan untuk mencapai pantai saja tidak layak dan masih banyak orang yang belum tahu pantai ini. Kalau saja pantai ini bisa dikelola lebih maksimal tidak menutup kemungkinan pantai ini akan dikenal oleh orang baik itu dari domestic maupun luar negeri.

Dari sana kita bisa lebih tahu apabila wilayah pesisir Pelabuhan Ratu ini bisa lebih dioptimalkan dan dimaksimalisasikan tidak menutup kemungkinan masyarakat pesisir dan para nelayannya bisa hidup sejahtera bahkan lebih sejahtera karena wilayah ini memiliki potensi SDA yang melimpah. Pembangunan dan perubahan sistem yang ada sudah selayaknya dilakukan segera mungkin dengan ditunjang stake holder yang ada, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga masyarakat(LSM) dan Lembaga lainnya. Yang paling penting adalah kerjasama masyarakat itu sendiri yang harus ikut aktif dalam mendukung pembangunan dan perubahan tersebut.

Peran aktif stake holder ini yang sangat dibutuhkan serta dukungan masyarakat agar pembangunan dan perubahan ini dapat berjalan. Sudah seharusnya dari dalam pemerintah dan masyrakat ini melakukan pembenahan dari segala aspek dan dari hal yang kecil agar tidak ada lagi penyimpangan-penyimpangan serta dapat mengatur, mengurus, mengelola dan melayani dengan selayaknya.  Agar menjadikan wilayah tersebut sebuah tempat yang menghasilkan nilai jual dan menjadikan masyarakatnya sejahtera.

Maka dari itu kita sebagai mahasiswa ilmu kelautan alangkah baiknya ikut membangun dan melakukan perubahan terhadap suatu keadaan yang sekiranya menyimpang agar bisa menjadikan suatu wilayah itu menjadi lebih baik dan terus membaik. Sudah tugas kita untuk menjadikan masyarakat pesisir yang masih di bawah garis kemiskinan menjadi masyarakat yang sejahtera. Ilmu yang kita punya adalah sesuatu yang dibutuhkan mereka.

JAGALAH LAUT KITA DAN JAGALAH BUMI KITA !!!

Salam kelautan …

Satu hati satu tujuan dengan satu nama ilmu kelautan .

JALASVEVA JAYAMAHE

NB : Renungan Pasir Pantai

Semakin kau genggam dengan keras apa yang kau harap,,

Semakin mudah harapan itu terlepas …

Seperti halnya pasir pantai yang kau genggam semakin erat,,

Semakin cepat pasir pantai itu terbang dan menghilang …

Bila kamu tetap memegang keras harapan itu,,

Genggam lah harapan yang abadi dan harapan  yang bermanfaat untuk semua…

Layaknya kamu genggam pasir pantai yang terhempas ombak dan berisi air,,

Tak kan hilang walaupun erat kami ikat …